Jumat, 28 Juni 2013

Menentukan Upah Borongan Asisten ala Maharani Craft

Baca judulnya kayaknya 'berat' banget yaa... hihi.. tapi gak, saya gak akan ngomongin yang 'berat-berat'nya. Hanya akan share pengalaman selama 3 tahun berbagi rizki dengan beberapa asisten jahit, yang sampai saat ini pun saya masih dan akan terus belajar.

Memiliki asisten ibarat punya karyawan -- yang dulu ketika belum punya-- menurut saya sangat WOW. Kagum dengan orang-orang yang bidangnya tidak jauh dengan saya bisa memiliki asisten borongan yang jumlahnya banyak. Berasa keren dan jadi bos yaa.. haha..

Tapii..setelah saya mengalami sendiri, ternyata gak begitu rasanya ya.. rasanya biasa saja, karena menyadari antara saya dan asisten ini saling membutuhkan. Merasakan gimana keteteran orderan ketika asisten lagi berhalangan bantuin. Asisten adalah partner dan teman kerja. Asisten juga manusia. Mereka punya masalah dan 'kehidupan' sendiri juga. Jadi pendekatan secara personal juga penting menurut saya, bukan semata-mata upah. Bagaimana pentingnya menanamkan kepada asisten, bahwa Maharani Craft itu 'kita', bukan 'saya' atau 'kamu' :)

Bagaimana cara menetapkan kisaran upah borongannya?
Itung-itungan itu perlu, kita tetap harus realistis karena ini adalah bisnis. Bisnis itu kalau tidak untung ya rugi, tapi kalau rugi terus-menerus mungkin perlu dipertimbangkan kembali.

Dalam menentukan upah biasanya saya kembalikan ke diri saya dulu, kalau kira-kira saya ngerjain -tarohlah stroberi- memerlukan waktu berapa lama dan seberapa tingkat kesulitannya, dan kalau saya jadi asisten kira-kira mau gak ya dikasih upah sekian. Biasanya kalau upahnya tidak sepadan, asisten juga gak akan mau ngerjain. Upah yang pantas tetapi juga harus rasional. Alhamdulillah selama ini belum pernah ada complain sih dari asisten :)

Sekedar sharing saja, kisaran upah untuk topping antara 200-500/pcs. Rp 200 itu untuk aplikasi yang paling mudah seperti bakpao, astor, dan cream 1 lapis. Untuk boneka-boneka yang rumit lebih dari Rp 500/pc, semakin besar semakin tinggi harganya.
Untuk aneka produk utama seperti toples dan tisu box harga berkisar 1.200-5.000//pcs.
Tidak ada itungan baku dengan rumus-rumus yang bikin pening kepala. Yang penting semua upah (termasuk upah kita sebagai penemu ide) juga dimasukkan kedalam harga jual bersama biaya bahan dan transport.

Dulu ketika sistemnya belum sesolid sekarang, kalau asisten pada telat setor karena berbagai alasan, sempat juga sih terpikir untuk ambil dari crafter yang produksi topping, secara kalau dipikir-pikir kita tinggal terima beres, harga pada saat itu gak jauh beda dengan upah borongan sedangkan bahan dan semuanya dari mereka, kalau ada yang NG (Not Good) tinggal complain, pokoknya terima beres.. menggiurkan bukan? :)

Tapii setelah dipikir-pikir kembali, menurut saya sifat 'menguntungkan' untuk jangka panjangnya tidak banyak jika saya memilih menggunakan cara itu.

Pertama, topping-topping saya akan sangat memungkinkan sekali dipunyai oleh pembuat-pembuat toples lain, yang artinya toples saya jadi pasaran. Sedangkan jika kita punya asisten sendiri, kita bisa request apa yang kita mau, mau dibesarin/dikecilin suka-suka kita dan itu ekslusif karya kita dan tim. Yang lain boleh nyontek baik dari segi bentuk dan peletakan topping, tapi tetap saja masternya ada di kita, dan hasil tangan setiap orang berbeda.

Kedua, Ibu-ibu asisten akan kembali menjadi pengangguran. Kita hidup di dunia ini mau ngapain lagi sih, kayaknya kok gak berguna banget sih saya hidup kalau gak bermanfaat bagi orang lain (selain keluarga). Sementara saya (dan suami) mempunyai 'sesuatu' yang bisa saya (dan suami) bagi ke lingkungan sekitar. Jika bisa maju bersama lingkungan sekitar kita, bukankah itu lebih baik lagi. Membangun sosialisasi, relasi, dan mempererat silaturrahim. :)

Alhamdulillah, banyak Ibu-ibu di sekitaran rumah yang tadinya hanya main 'ngemong' anak, sekarang bisa menghasilkan, 'lumayan untuk tambah-tambah uang jajan anak' mereka bilang.

Semoga bermanfaat :)

3 komentar:

  1. Balasan
    1. ini ayah pake maharani jg ya???kenapa ga pake wordpress sih? :D

      Hapus
  2. Terima kasih sharenya mba. Bermanfaat sekali untuk saya yang sedang bingung ingin pakai asisten, tapi bingung itung ongkos kerjanya :)

    BalasHapus